Minggu, 16 Juni 2019

Menara Tengkorak Suku Aztec !

Menara Tengkorak Suku Aztec !

MitosuNiK | AGEN BANDARQ - Ada beberapa suku yang sangat ditakuti pada masanya, termasuk salah satunya adalah Suku Aztec. Mengapa Suku Aztec ditakuti oleh bangsa lain ? Dikarenakan Suku Aztec sangat dikenal dengan tidak segan-segan untuk menghabisi dan menumpahkan darah manusia.


Suku yang terletak di kawasan Meksiko ini, juga memiliki ritual yang sangat ditakuti, yaitu ritual pengorbanan manusia kepada dewa.

Ritual mengerikan dan sadis ini, pernah disaksikan oleh beberapa penjelajah asal dari Spanyol, saat mereka baru menginjakkan di Benua Amerika pada abad ke-16.

Sesudah membunuh korban, mereka lalu mengeluarkan jantungnya, pendeta Aztec akan memenggal leher korban memakai belati yang terbuat dari batu Obsidian, sejenis batu hasil pembekuan lahar gunung berapi.

Jika kepala dan badan korban sudah berada dalam keadaan terpisah, sang pendeta kemudian akan menguliti kepala korban hingga seluruh daging dan kulitnya sudah terkelupas.

Sang pendepa kemudian akan membuat dua lubang dikedua sisi tengkorak dan memajangnya bersama dengan tengkorak-tengkorak lain di semacam pagar kayu (Tzompantli).

Mereka juga akan menimbun tengkorak-tengkorak yang kondisinya sudah lapuk dalam menara yang terbuat dari semen.
Tzompantli tadi didirikan di depan Templo Mayor, semacam Piramida dengan 2 buah kuil dipuncaknya. Jika kuill yang satu didedikasikan untuk Dewa Perang Huitzilopochtli, maka kuil yang satunya lagi didedikasikan untuk Dewa Hujan Tlaloc.

Sementara tengkorak tadi melambangkan benih yang akan menjamin kelangsungan hidup manusia.

Dimata para bangsa Spanyol, ritual yang dilakukan bangsa Aztec ini dipandang ritual yang tidak berperikemanusiaan. Maka, ketika mereka akhirnya berhasil menaklukkan Tenochtitlan - kota pusat pemerintahan Bangsa Aztec yang sekarang menjadi lokasi Kota Mekxiko.


Para penjelajah Spanyol pada masa itu memang sempat mencatat dan mendokumentasikan kesaksian mereka mengenai keberadaan tzompantli. Namun hasil dokumentasi itu sendiri sempat diragukan karena para penjelajah Spanyol memiliki kebiasaan melebih-lebihkan kesadisan bangsa Aztec.

Tahun 2015 tim arkeolog dari Institut Nasional Antropologi dan Sejarah (INAH) menemukan rak dan menara tengkorak di bawah bangunan katedral Mexico City.

Berdasarkan perkiraan mereka, jumlah tengkorak yang menyusun rak dan menara tersebut mencapai ribuan. Arkeolog kini tengah mempelajari tengkorak-tengkorak tersebut untuk mengetahui identitas mereka dimasa silam sebelum dijadikan korban ritual.

Berdasarkan hasil temuan mereka sejauh ini, arkeolog memperkirakan kalau tzompantli memiliki bentuk menyerupai kotak yang berjejer dengan tinggi 35 meter dan lebar 14 meter. Dengan membandingkan tzompantli yang mereka temukan dengan kompleks reruntuhan Templo Mayor, tzompantli ini diperkirakan dibangun antara tahun 1486 hingga 1502.
Selain tzompantli atau rak tengkorak, tim arkeolog juga menemukan menara yang terbuat dari timbunan tengkorak yang direkatkan dengan memakai semen. Penggalian yang menugak menara ini baru bisa dilakukan pada bulan Oktober 2-16 hingga Juni 2017.

Ada dua menara tengkorak yang ditemukan did ekat tzompantli. Pengukuran yang dilakukan menunjukkan kalau menara tengkorak ini memiliki diameter 5meter dan tinggi setidaknya 1.7 meter.

Penggalian untuk menguak menara ini baru bisa dilakukan pada bulan Oktober 2016 hingga Juni 2017. Ada dua menara tengkorak yang ditemukan di dekat tzompantli. Pengukuran yang dilakukan menunjukkan kalau menara tengkorak ini memiliki diameter 5 meter dan tinggi setidaknya 1.7 meter.

Kendati tzomapntli baru ditemukan pada tahun 2015, keberadaan reruntuhan Templo Mayor sendiri sudah diketahui sejak tahun 1970-an. Pada awalnya para pekerja yang sedang memasang kabel listrik tanpa sengaja menemukan patung yang menampilkan dewi Aztek, Coyolxauhqui.


Templo Mayot sendiri diketahui memiliki desain yang unuk karena dibangun secara berlapis-lapis, layaknya kardus kecil yang dimasukkan dalam kardus besar. Oleh karena itulah, kendati para penjelajah Spanyol dimasa silam mengklaim kalau mereka sudah menghancurkan piramida kuil ini, reruntuhan piramida ini tetap bisa ditemukan di masa modern.

Templo Mayor sendiri diperkirakan dibangun dalam 7 fase berbeda dari tahun 1325 hingga 1521. Walaupun piramida ini sudah ditemukan, masih banyak peninggalan bangunan di sekitar piramid yang tetap terkubur dan baru ditemukan puluhan tahun kemudian.

Penemuan-penemuan ini membuktikan bahwa bangsa Aztec tidak segan-segan untuk mengorbankan manusia dalam jumlah yang amat banyak untuk keperluan ritualnya.

Di Amerika Tengah sendiri, praktik pengorbanan manusia diketahui bukan hanya dilakukan oleh suku Aztek, tetapi juga oleh suku pribumi Amerika yang lain seperti suku Maya.

Secara terpisah Meksiko memaparkan kalau dirinya juga pernah menemukan 6 buah tengkorak dengan lubang di keduia sisinya. Tengkorak-tengkorak tersebut ditemukan di reruntuhan kota Chichen itza yang berjalan lebih 1000 km dari kota Mexico City, tempat ditemukannya Tzompantli ini.

Dengan kondisi tengkorak yang ia teliti dan membandingkannya dengan tzompantli di Mexico City, Tiesler lantas menduga kalau tengkorak-tengkorak di Tenochtitlan alias Mexico City ukuran dan bentuk lubangnya cenderung kurang traktir.

Praktik pengorbanan manusia yang dilakukan oleh suku-suku Amerika Tengah erat kaitannya dengan kepercayaan yang mereka anut. Menurut pandangan mereka, para dewa perlu diberi makan manusia secara teratur.
Jika tidak, matahari akan berhenti bersinar dan kehidupan di dunia akan musnah. Mereka juga menganggap kalau manusia yang menjadi korban ritual adalah sosok yang terhormat dan bakal mendapatkan tempat khusus seusai kematian nya kelak.

Selain faktor keagamaan, praktik pengorbanan manusia juga memiliki motif politik. Menurut bioarkeolog John Verano dari Universitas Tulane, AS, Aztek pada masa itu merupakan kerajaan yang relatif muda namun sedang berkembang.

Untuk menegaskan mereka sebagai penguasa wilayah, bangsa Aztec pun mengharuskan agar kampung-kampung di wilayah taklukkannya mengirimkan sebagian penduduknya secara berkala supaya mereka kelak bisa dijadikan korban ritual.

BACA JUGA: Konspirasi Antartika Yang Sempat Ramai !

Semakin kuat suatu kerajaan, maka akan semakin banyak juga yang harus dikorbankan, dan diketahui dalam 1 dekade telah dikorbankan kurang lebih 300-500 manusia !

Arkeolog Jorge Gomez Valdez yang memimpin tim arkeolog INAH menambahkan kalau berdasarkan hasil pemeriksaan pada sampel tengkorak, sebanyak 75% adalah seorang pria yang berusia sekitar umur 20-35tahun.

Selain orang dewasa, sebanyak 5 persen diantara tengkorak tersebut diketahui baru berusia anak-anak.Beragam jenis kelamin dan usia pada para korban ritual ini sekaligus membenarkan catatan para penjelajah Spanyol kalau selain mengorbankan tahanan perang, bangsa Aztec juga melakukan pengorbanan kepada budak yang dijual di pasar budak.

(Meland) BOLA JUDI | TOGEL ONLINE

BACA JUGA:


???  www,VIPGOLDENQQ,com  ???



1. Bonus Rollingan 0.3% 
2. Bonus Referral 20% 
3. Min Depo & WD Sangat Terjangkau Rp. 20,000



8 Games Dalam 1 User ID :
Bandar Poker | Poker | Adu-Q | Bandar-Q | Domino99 | Capsa Susun | Sakong | Bandar66

Bandar Poker Online Terpercaya | Bandar Poker Online | Agen Poker Online | Poker Online Terpercaya | Poker Uang Asli | Agen BandarQ Online | Agen Bandarq | Agen Domino Online |

Disupport Oleh :

1. LiveChat 24 Jam Online
2.Customer Service Yang Ramah
3. Support 5 Bank Ternama dan Terbesar Di Indonesia
4. Proses Depo & WD Cepat
5. Setiap Hari Tersedia Ribuan Meja & Member / Player Yang Bermain
6. 100% NO ROBOT / ADMIN

Untuk Info Bonus Lebih Lengkap Silahkan Hubungi Customer Service Kami Di :

 Contact Person kami:
- PIN BB: vipgoldenqq
- TELP: +855969008229
- PIN BB : vipgoldenqq
- WA : +855969008229

LINK G0LDENQQ:

- VIPGOLDENQQ,ONLINE
- VIPGOLDENQQ,INFO
- VIPGOLDENQQ,ORG
Ditunggu kehadirannya bosku !


???  www.VIPGOLDENQQ.org  ???



0 komentar:

Posting Komentar