Minggu, 10 Mei 2020

Kisah Unik Mengenai 3 Kerajaan di China !

Kisah Unik Mengenai 3 Kerajaan di China !






Agen Bandarq - Kita berjalan ke Negeri Tirai Bambu yaitu China. Terdapat sebuah kisah unik yang klasik mengenai 3 kerajaan ini dan banyak juga dipopulerkan menjadi sebuah film dan video game yang mendunia.

Bahkan sampai sekarang pun mengenai 3 kerajaan di China ini tidak pernah putus semua menceritakan tokohnya yang ada ratusan kedalam sebuah buku komik.

Banyak cerita mengenai 3 kerajaan ini dari awal hingga kehancurannya (Dinasty Han 220-289 Sesudah Masehi). Bermula dari usaha untuk menumpas pemberontakan dan memperbaiki citra negara, namun terdapat banyak motivasi dan ambisi yang melingkupi rencana tersebut sehingga kepentingan beberapa tokoh ini terpecahkan menjadi 3 negara atau 3 kerajaan.

Banyak yang mengatakan bahwa apa yang tertulis pada komik, buku cerita, dan juga dongeng-dongeng jaman dahulu turun temurun itu merupakan sebuah karangan fiksi orang-orang terdahulu. Namun semua hal itu dibantahkan, dan bukan hanya sekedar rekaan belaka dan tokoh dan pelakunya ini pun ada tercatat dalam sejarah dunia.

Namun untuk Kisah Tiga Negara itu sendiri adlah karya sastra, yang sudah diberi bumbu agar menjadi sebuah cerita yang unik sedemikian rupa sehingga dapat menjual cerita ini kepada negara-negara lain tentang kebudayaan zaman Dinasti Han.

Tidak ada perbedaannya antara karangan fiksi kuno dengan zaman modern ini. Yang membedakan mungkin peranan dan juga perlengkapan perang yang digambarkan kedalam serial itu terlalu dibesar-besarkan.




Cerita ini membuat dunia ciptaannya serasa nyata, semua yang membaca dan menontonnya akan hanyut kedalam politik 3 negara ini. Tidak hanya politik yang dituangkan kedalam Kisah Tiga Kerajaan ini, namun ada romansa percintaan, pemberontakan, pengkhianatan, dan juga tentu saja perebutan wilayah yang sangat seru apabila itu terjadi di negara modern saat ini.



.
Dikarang sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah kisah yang epik Luo Guanzhong menaruh peran disetiap tokohnya dari yang protagons hingga antagonis. Memang sangatlah kompleks cerita ini dikarenakan setiap penulis memiliki idola tokohnya masing-masing.

Tapi apakah kalian tahu ? Bahwa kisah-kisah didalam Kisah Tiga Negara ini memang sengaja diberi bumbu dan peran seperti itu?

Tidak perlu bingung dan panik, kekeliruan sejarah merupakan sebuah tujuan untuk menggugah nasionalisme dan juga semangat bela negara para raja terdahulu. Ketika kisah ini dibuat memanglah pada saat itu sedang dikuasai oleh bangsa asing yaitu bangsa Mongol yang dikenal sebagai Dinasti Yuan dan rakyat China sedang berjuang mempertahankan wilayahnya dan merebut kembali wilayah yang telah dijajah pada masa itu.

Dikarenakan itulah kisah-kisah ini harus menghadirkan sosok yang disebut "Jagoan" agar dapat memberikan suatu motivasi kemenangan yang cukup hebat kepada ketiga kerajaan ini. Dan karena itulah disini terjadi kekeliruan sejarah yang memang dibuat-buat.

Liu Bei, Kerajaan Shu




Diceritakan disini bahwa Liu Bei merupakan seorang yang mendirikan kerajaan pada wilayah Shu. Liu Bei sendiri mendapatkan peran sebagai protagonis atau pihak yang baik. Raja yang sangat diagungkan rakyatnya karena memiliki sifat welas asih dan juga bijaksana, tidak gegabah mengambil keputusan, tidak gampang dibodohi orang dan selalu menjadi sosok raja yang mampu membawa rakyatnya hidup makmur dan juga memiliki armada pasukan perang yang hebat.

Karirnya dalam menempuh sebagai raja tidaklah mulus seperti yang kita ketahui sekarang, bahkan Liu Bei tidak memiliki wilayah apapun untuk menyusun sebuah kekuatan perang. Dan dia pun sempat menjadi bawahan kepada kaisar TaoQian, Lu Bu, Cao Cao, Liu Bao.

Namun karena telah mendapatkan simpatik dari pra rakyat, akhirnya Liu Bei pun berhasil dan tentu saja Liu Bei banyak pengikut dan menjadi pendampingnya untuk mengurusi kerajaan Shu dengannya.



Nama-nama yang terkenal yang selalu setia bersama dengan Liu Bei yaitu, Guan Yu, Zhang Fei, Ma Chao, Huang Zhong dan Zhao Yun, Zhuge Liang dan Phangtong pada bidang militer.

Dan akhirnya juga Liu Bei mampu untuk menaklukkan Yizhou dan Hanzhong, ia kemudian menaklukkan raja Hanzhong di tahun 221, setahun setelah Cao Pi memaklumatkan dirinya sebagai Kaisar.

Tidak mau kalah, Liu Bei pun memaklumatkan dirinya sebagai Kaisar Han Liedi, dan mendirikan negara Shu Han yang mengklaim legitimasi sebagai penerus Dinasti Han yang resmi telah tidak ada setelah proklamasi negara Cao Wei.




Karena setiap orang pastinya meninggal, Liu Bei pun memberikan tahtanya kepada Liu Chan, namun tidak pandai untuk memerintah kerjaan, sehingga kekuasaan diambil alih oleh orang terdekat dan kepercayaannya sebagai mentri yaitu Zhuge Liang.

Liu Bei adalah keturunan dari pangeran Sheng dari Zhongshan, cucu buyut dari kaisar keempat Han, Jing. Liu Bei hidup dalam kemiskinan semasa mudanya. Ayahnya telah meninggal dan ibunya bekerja sebagai penenun dan penjual sandal jerami. Pada umur 15 tahun, Liu Bei bersama rekannya, Gongsun Zan berguru pada Lu Sih.

Pada masa Pemberontakan Serban Kuning, dia terpilih menjadi Pegawai Pengadilan di kabupaten Anxi.

Liu Bei memulai karier militernya di bawah komandan utama,He Jin dalam perwalian Gongsun Zan sebagai Komandan Pasukan Cadangan dan bupati Ping Yuan.

Ketika Cao Cao menyerang kota Xu Zhou milik Tao Qian, Liu Bei membawa pasukannya untuk melindungi sang Pelindung Kekaisaran. Pada tahun 196, Liu Bei direkomendasikan untuk menjabat sebagai Jendral Penjaga Wilayah Timur dan diberi gelar Penguasa Yicheng.

Selanjutnya Liu Bei membantu Cao Cao dalam penangkapan Lu Bu dan dipromosikan menjadi Jendral Pasukan Kiri. Saat ini, kaisar Xian mengetahui adanya hubungan keluarga antara Liu Bei dan pangeran Zhongshan sehingga ia menganugerahi Liu Bei gelar "Paman Kaisar".

Antara tahun 198 - 199, Liu Bei tidak disenangi Cao Cao karena mendukung rencana pembunuhannya. Liu Bei pindah ke Xia Pi,dan pada tahun 200, meminta perlindungan Yuan Shao.

Setelah bertemu kembali dengan saudara angkatnya, Zhang Fei dan Guan Yu, Liu Bei meninggalkan Yuan Shao untuk menjumpai Liu Biao di Jingzhou. Cao Cao mengejar Liu Bei yang akhirnya melepas pos pertahanannya di Fancheng dan mengungsi ke Xia Kou. Selanjutnya Liu Bei bersekutu dengan Sun Quan untuk mengalahkan Cao Cao. Setelah kemenangan mutlak di Pertempuran Chibi, Liu Bei sukses menempati daerah selatan Jing saat Zhou Yu menghancurkan angkatan perang Cao Cao.

Setelah wafatnya Liu Biao dan putranya Liu Qi, Liu Bei menempati beberapa kabupaten di provinsi Jing. Ia kemudian menikahi adik Sun Quan dan resmi menjadi Pelindung Jingzhou.




Pada tahun 211, ia berangkat ke Yizhou sambil berpura-pura membantu Liu Zhang mengalahkan Zhang Lu. Saat ini, Liu Bei menerima dua rekomendasi untuk menempati posisi Menhankam dan Panglima Distrik Ibukota. 3 tahun kemudian, Liu Bei berbalik melawan Liu Zhang dan menguasai Cheng Du dan seluruh wilayah barat. Ia menjabat sebagai Pelindung Yizhou dan pada tahun 219, ia mengangkat dirinya sebagai Raja Hanzhong.

Setelah melewati beberapa peperangan dengan Dong Wu dan Cao Wei, atas desakan Zhuge Liang, Liu Bei mengumumkan dirinya sebagai Kaisar pada bulan April tahun 221. Perang terakhirnya adalah melawan negeri Dong Wu sebagai aksi balas dendam setelah ekspedisi Wu yang mengakibatkan terbunuhnya Guan Yu. Liu Bei dikalahkan oleh Lu Xun, jendral dari Sun Quan di Yiling. Liu Bei menetap di Bai Di Cheng pasca kekalahan tersebut.

Sun Quan, Kerajaan Wu




Dinasti Han mengalami kemerosotan sejak tahun 100 karena kaisar-kaisar penguasa yang tidak cakap memerintah dan pembusukan di dalam birokrasi pemerintahan. Beberapa pemberontakan petani pecah sebagai bentuk ketidakpuasan rakyat terhadap kekaisaran. Namun ketidakmampuan kaisar lebih parah dipergunakan oleh para kasim untuk mengkonsolidasikan kekuasaan di tangan mereka. Penghujung Dinasti Han memang adalah sebuah masa yang didominasi oleh pemerintahan kasim.

Sejak Kaisar Hedi, kaisar-kaisar selanjutnya naik tahta pada masa kanak-kanak. Ini menyebabkan tidak ada pemerintahan yang stabil dan kuat karena pemerintahan dijalankan oleh kasim-kasim dan keluarga kaisar lainnya yang kemudian melakukan kudeta untuk menyingkirkan kaisar yang tengah beranjak dewasa guna melanggengkan kekuasaan mereka. Ini menyebabkan lingkaran setan yang kemudian makin memperburuk situasi Dinasti Han. Pada penghujung dinasti Han muncul pemberontakan selendang kuning atau yang lebih dikenal dengan Pemberontakan Serban Kuning, yang dipimpin oleh Zhang Jiao beserta antek-anteknya mereka menduduki wilayah Yu Zhou, Xu Zhou, Yan Zhou. Tepatnya dulu menduduki kota-kota Ping Yuan, Wan, Xu Chang, Ye, Xiao Pei, Shou Chun. Untuk menumpas pemberontakan yang muncul maka pemerintah dinasti Han menobatkan He Jin sebagai Jendral besar sekaligus perdana menteri. Selama kurang lebih 8 tahun, He jin masih tidak dapat menumpas pemberontakan.



Pada tahun 189, sesaat setelah Kaisar Lingdi mangkat, para menteri kemudian merencanakan untuk membunuh Jenderal He Jin, paman dari anak Kaisar Lingdi, Liu Bian. Ini dimaksudkan untuk mencegah He Jin mendudukkan Liu Bian sebagai kaisar pewaris tahta. Rencana ini diketahui oleh He Jin yang kemudian segera melantik Liu Bian sebagai pewaris tahta dengan gelar Shaodi pada April 189. Selain itu, He Jin juga memerintahkan Dong Zhuo untuk kembali ke ibu kota Luoyang untuk menghabisi para menteri serta kasim yang ingin merebut kekuasaan itu. Sebelum Dong Zhuo sampai, He Jin sudah dibunuh dahulu oleh para menteri di dalam istana.

Yuan Shao kemudian mengambil inisiatif menyerang istana dan memerintahkan pembunuhan sebagian menteri dan kasim yang dituduh berkomplot merebut kekuasaan kekaisaran. Namun, menteri lainnya menyandera Kaisar Shaodi dan adiknya Liu Xie ke luar istana. Dong Zhuo mengambil kesempatan ini untuk memusnahkan kompolotan menteri tadi dan menyelamatkan kaisar. Dengan kaisar di bawah pengaturannya, Dong Zhuo kemudian memulai kelalimannya.

Dong Zhuo mulai menyiapkan strateginya untuk mengontrol kekuasaan kekaisaran di Tiongkok dengan membatasi wewenang kekuasaan Kaisar Shaodi. Ia lalu menghasut Lu Bu untuk membunuh ayah angkatnya, Ding Yuan dan merebut seluruh kekuatan militernya untuk memperkuat diri sendiri. Yuan Shao juga diusir olehnya dari Luoyang. Ia membatasi wewenang para menteri dan memusatkan kekuasaan di tangannya, setelah itu, Kaisar Shaodi diturunkan dari tahta untuk kemudian digantikan oleh adiknya Liu Xie yang menjadi kaisar dengan gelar Xiandi pada September 189. Sejarahwan beranggapan bahwa momentum ini adalah awal Zaman Tiga Negara.

Yuan Shao kemudian menghimbau para jenderal penguasa daerah untuk melawan kelaliman Dong Zhuo. Usahanya membawa hasil 11 batalyon militer beraliansi untuk melakukan agresi ke Luoyang guna menumbangkan rezim Dong Zhuo. Yuan Shao memimpin aliansi yang kemudian dinamakan sebagai Tentara Pintu Timur. Dong Zhuo merasa takut dan membunuh bekas kaisar Shaodi, membumi-hanguskan dan merampok penduduk Luoyang, menyandera Kaisar Xiandi dan memindahkan ibu kota ke Chang'an.

Dalam pelariannya, Dong Zhuo diserang oleh Cao Cao dan Sun Jian yang tergabung dalam Tentara Pintu Timur, tetapi sayang karena ada kecemburuan di dalam aliansi menyebabkan tidak ada bantuan dari jenderal lainnya yang tidak ingin melihat keberhasilan mereka berdua. Aliansi ini kemudian bubar dan Dong Zhuo meneruskan kelalimannya di Chang'an.

Akhirnya, pada tahun 192, menteri istana bernama Wang Yun bersama Lu Bu menghabisi nyawa Dong Zhuo di Chang'an. Ini mengakibatkan bawahan Dong Zhuo, Li Jue menyerang istana dan membunuh Wang Yun serta mengusir Lu Bu. Li Jue melanjutkan kelaliman pemerintahan Dong Zhuo.

Cao Cao, Kerajaan Wei




Sedangkan Cao Cao sebagai tokoh sudah dicelupkan ke cat merah lalu dibilas tinta hitam agar gloss dengan kejahatan, kelicikan dan tendensi psikopat. sedangkan keberhasilannya dalam menghentikan konflik, mencegah bencana kelaparan hebat dan mengembalikan kestabilan pemerintahan tidak pernah diakui dalam novel.

Sejarah yang sebenarnya mencatat bahwa beberapa adegan yang terkenal dalam novel adalah rekaan, dikaburkan atau murni karangan semata. seperti pada gambar di atas usaha pembunuhan Dong Zhuo dengan meminjam belati mewah milik Wang Yun bertujuan untuk menggambarkan kelicikan dan jiwa oportunis seorang Cao Cao.

Tapi itu rekaan, sejarah mencatat Cao Cao bukanlah pejabat rendah, tapi sudah tercatat sebagai jendral dan pembesar dalam pemerintahan. ia justru ditawari posisi tinggi oleh Dong Zhuo yang merebut ibukota. tapi menolak, mengaku sakit lalu melarikan diri.

Dikisahkan juga Cao pernah membunuh satu keluarga karena kesalahpahaman dalam pelariannya. ia kemudian berpapasan dengan seorang anggota keluarga tersebut yang hendak pulang, Cao pun membunuhnya. bukan agar tidak ketahuan, tapi karena ia tidak tega melihat orang tersebut pulang dan menemukan keluarganya sudah dibunuh semua. kejadian ini juga rekaan. buktinya tokoh yang diceritakan pergi setelah menyaksikan kesadisan Cao Cao tercatat masih bekerja kepadanya bertahun-tahun setelah kejadian.

Kekejaman Cao Cao dalam membalas dendam kematian ayahnya kepada rakyat kota adipati Tao Qian yang tidak bersalah sering dijadikan argumen tentang kejahatan sang tokoh. padahal Tao Qian yang digambarkan sebagai orang baik adalah seorang warlord yang cukup ambisius, aktif dalam konflik militer dan beberapa kali hendak merebut wilayah sekitarnya. bukan hanya Cao Cao tapi Sun Jian pun memiliki konflik dengannya.

Bagaimana menurut kalian ? Apakah cocok Cao Cao sebagai tokoh antagonis yang berperan jahat dan apakah pantas Liu Bei mendapatkan gelar Kaisar Han ?


BACA JUGA : 
\
>>> www,INDOGOLDENQQ.vip<<<
Yuk daftar dan juga deposit minimal 20ribu aja kalian udah bisa menikmati 9 permainannya loh bukan hanya 1 atau 2.....
Langsung aja chat CS kami dan minta daftar yaa...

bonus-bonus spesial Juga lochh.... !

1. Bonus Rollingan 0.3% -0.5%
2. Bonus Referral 20% (Seumur hidup !)
3. Min Depo & WD Sangat Terjangkau Rp. 20,000
4. Tersedia Deposit Menggunakan PULSA (Telkomsel dan XL)
Bosan dengan 1 atau 2 permainan?
Disini kita Sediakan 9 Games Dalam 1 User ID :

Bandar Poker | Poker | Adu-Q | Bandar-Q | Domino99 | Capsa Susun | Sakong | Bandar66 | Perang Baccarat
Bandar Poker Online Terpercaya | Bandar Poker Online | Agen Poker Online | Poker Online Terpercaya | Poker Uang Asli | Agen BandarQ Online | Agen Bandarq | Agen Domino Online | Perang Baccarat

Disupport Oleh :
1. LiveChat 24 Jam Online
2.Customer Service Yang Ramah
3. Support 5 Bank Ternama dan Terbesar Di Indonesia dan Juga Deposit Via Pulsa (Telkomsel dan XL)
4. Proses Depo & WD Cepat
5. Setiap Hari Tersedia Ribuan Meja Emas & Member / Player Yang Bermain
6. Tersedia User Id PRO ROBOT untuk Menghajar User Id PRO di website lain !

Untuk Info Bonus Lebih Lengkap Silahkan Hubungi Customer Service Kami Di :
 Contact Person kami:

- Instagram : @vipgoldenqq_org
- TELP : +855969008229
- Twitter : vipgoldenqq_Official
- WA : +855969008229

LINK G0LDENQQ:

- INDOGOLDENQQ,vip
- INDOGOLDENQQ,biz
- INDOGOLDENQQ,xyz

Ditunggu kehadirannya bosku ! 


0 komentar:

Posting Komentar