Selasa, 13 Agustus 2019

UNIK ! Haumea Planet Kerdil Bercincin Yang Misterius !

Unik ! Haumea Planet Kerdil Bercincin Yang Misterius !


Agen Bandarq - Tata surya bukanlah hanya terdiri dari matahari dan kedelapan planet utama. Selain benda langit tadi, masih ada penghuni lain di tata surya seperti asteroid dan satelit yang mengelilingi sebuah planet. Ada juga benda langit yang tidak termasuk dalam tata surya, namun sekali menampakkan diri karena kebetulan jalur lintasnya berpapasan dengan Tata Surya.

Contoh saja dari benda langit berikut yaitu Haumea, sejenis planet kerdil yang tahun 2018 lalu melintas di tata surya. Momen langka tersebut tidak disia-siakan oleh para astronom yang memanfaatkannya untuk mengamati Haumea dengan lebih dekat.

Berdasarkan lokasi penampakannya, Haumea tergolong sebagai penghuni Sabuk Kuiper. Dalam bidang astronomi, Sabuk Kuiper adalah sebutan untuk benda langit yang menempati wilayah diluar Neptunus, planet terjauh dalam tata surya.

Pluto yang masa itu dikategorikan sebagai planet juga tergolong sebagai penghuni Sabuk Kuiper.

Haumea dan Pluto sendiri kebetulan memiliki banyak kemiripan. Selain sama sebagai planet kerdil yang berlokasi di Sabuk Kuiper, keduanya juga planet yang bandel karena memiliki jalur lintasan memotong jalur lintasan planet lain.

Jika orbit Pluto memotong orbit Neptunus, maka orbit Haumea justru memotong orbit Pluto.

Kemiripan ini belum berhenti sampai disini saja. Karena lokasinya yang jauh dari matahari, baik Haumea dan Pluto sama-sama memiliki permukaan yang diselimuti oleh es. Haumea memiliki 2 buah satelit sendiri. Oleh astonom kedua satelit tersebut diberi nama Hi`iaka dan Namaka.

Apa sih yang membuat Haumea begitu menarik dan berbeda ? Keanehan bentuk dan cincin yang mengitarinyalah yang membuat planet ini begitu unik. Tidak seperti planet lain yang berbentuk bulat dan agak gepeng layaknya bakso gepeng.

Menurut ilmuwan, bentuk Haumea yang unik tersebut disebabkan oleh rotasinya yang begitu cepat. Saking cepatnya planet kerdil ini berotasi 1 hari Haumea hanya berdurasi 4 jam versi bumi.

Akibat rotasi inilah material penyusun planet ini pun agak terpental ke sisi kanan dan kiri sehingga membuat planet ini berbentuk oval.

Cepatnya rotasi Haumea sekaligus menjadikan objek ini sebagai benda langit dengan rotasi tercepat yang pernah menampakkan diri di Tata Surya.

Perkiraan kalau haumea bakal mendekati Tata Surya mulai diketahui oleh para astronom saat benda langit ini melintas di depan bintang URAT1 533-182543 pada bulan Januari 2017. Dengan melihat ukuran cahaya bintang yang terhalang oleh Haumea, tim astronom pimpinan Pablo Santos Sanz kemudian mencoba membuat perkiraan ukuran Haumea dengan bantuan 12 teleskop dari 10 laboratorium bintang berbeda.

Dengan mengetahui ukuran Haumea, astronom pun kemudian bisa membuat perkiraan mengenai karakteristik Haumea. Mulai dari waktu rotasinya, bahan penyusunnya, kepadatan planetnya, dan lain sebagainya.

Dengan melihat ukurannya, astronom lantas menggolingkan Haumea sebagai planet kerdil layaknya Pluto. Pasalnya Haumea memiliki ukuran yang cukup besar untuk menciptakan medann gravitasinya sendiri.

Ide menggolongkan Haumea sebagai planet kerdil yang awalnya sempat dipertanyakan. Pasalnya tidak seperti Pluto yang bentuknya bulat, Haumea memiliki bentuk yang agak pipih. Namun hal tersebut toh tetap tidak menghalangi Haumea untuk digolongkan sebagai planet kerdil.

Sanz dan rekan-rekannya juga menemukan hal lain yang tak kalah menarik saat mengamati Haumea. Ternyata planet ini memiliki cincin disekitarnya. Padahal biasanya yang memiliki cincin hanya planet berukuran besar seperti Saturnus, Jupiter, dan Uranus.

Haumea memang lebih kecil daripada bulan. Jika Bulan berdiameter mencapai lebih dari 3.000 km, maka Haumea hanya memiliki diameter setengahnya yaitu hanya 1.436 km.

Sand menjelaskan bahwa pihaknya mengetahui kalau Haumea memiliki cincin setelah melihat adanya keanehan pada bintang yang ditutupi oleh Haumea. Saat Haumea sudah tidak menutupi bintang tersebut. Ternyata masih ada benda kecil yang menghalangi bintang tadi.

Menurut perhitungan, Haumea memiliki cincin selebar 70 km yang berjarak 1.000 km dari permukaan Haumea.

Misteri Cincin Haumea




Lantas, bagaimana ceritanya Haumea bisa memiliki cincin ? Menurut para astronom David Rabinowitz yang tidak terlibat dalam penelitian ini, Haumea mungkin memiliki cincin karena pernah mengalami tabrakan di masa lalu. Seusai mengalami tabrakan, serpihan benda yang menabrak Haumea kemudian tertarik oleh gravitasi Haumea dan berputar di sekitarnya sebagai cincin.

Peristiwa serupa mungkin bisa menjadi asal terbentuknya 2 satelit Haumea. Pasalnya 2 satelit Haumea diperkirakan terbuat dari es layaknya planet induknya. Menurut salah satu teori, Haumea dimasa silam diperkirakan berukuran lebih besar.

Namun karena mengalami tabrakan hebat, serpihan besarnya kemudian menjadi 2 satelit Haumea. Sementara serpihan kecil dan debunya menjadi bahan penyusun cincin Haumea.

Teori yang kurang lebih serupa juga menjadi salah satu teori mengenai asal-usul bulan yang mengitari bumi. Pasalnya yang menyusun permukaan bulan belum diketahui memiliki kemiripan dengan permukaan bumi. Teori pembentukan bulan yang paling banyak dipercaya, pada awalnya Bumi masih belum memiliki pesawat.

Namun kemudian sebuah benda langit yang berukuran lumayan besar menabrak bumi. Akibatnya permukaan bumi pecah dan sebagian isi planetnya terpental keluar. Serpihan Bumi dan benda langit yang menabraknya tadi kemudian tertarik kembali oleh gravitasi dan mengelilingi Bumi secara berangsur-angsur, serpihan tadi menyatu hingga akhirnya menjadi bulan seperti yang kita kenal sekarang.




Walaupun terlihat meyakinkan, baik Sanz maupun Rabinowitz sama-sama memperingatkan kalau teori tadi hanyalah sebuah pendapat ilmiah yang masih memerlukan pembuktian lebih jauh. Itu baru satu teori loh.

Haumea sendiri bukanlah satu-satunya benda langit angkasa kecil yang memiliki cincinnya sendiri. Pada tahun 2013 silam, astronom menemukan kalau Asteroid Chariklo yang berasal dari Sabuk Kuiper memiliki cincin selebar 302 km.

Dua tahun kemudian, giliran Asteroid Chiron yang diperkirakan juga memiliki cincinnya sendiri.

Dengan melihat kasus Haumea dan 2 asteroid tadi, Sanz pun merasa yakin kalau di masa depan, manusia bakalan menemukan jutaan benda asing kecil yang memiliki cincin juga.

Sanz juga tidak bisa menutupi rasa antusiasnya perihal kemungkinan menemukan lebih banyak benda angkasa bercincin dimasa depan. Namun kemduian kita menjadi tahu dan lebih tahu seiring dengan munculnya temuan-temuan baru.

(MELAND) JUDI BOLA | TOGEL ONLINE

BACA JUGA:



 1. Bonus Rollingan 0.3% 
2. Bonus Referral 20% 
3. Min Depo & WD Sangat Terjangkau Rp. 20,000

Bosan dengan 1 atau 2 permainan?
Disini kita berikan 8 Games Dalam 1 User ID :

Bandar Poker | Poker | Adu-Q | Bandar-Q | Domino99 | Capsa Susun | Sakong | Bandar66

Bandar Poker Online Terpercaya | Bandar Poker Online | Agen Poker Online | Poker Online Terpercaya | Poker Uang Asli | Agen BandarQ Online | Agen Bandarq | Agen Domino Online |

Disupport Oleh :

1. LiveChat 24 Jam Online
2.Customer Service Yang Ramah
3. Support 5 Bank Ternama dan Terbesar Di Indonesia
4. Proses Depo & WD Cepat
5. Setiap Hari Tersedia Ribuan Meja & Member / Player Yang Bermain
6. 100% NO ROBOT / ADMIN

Untuk Info Bonus Lebih Lengkap Silahkan Hubungi Customer Service Kami Di :

 Contact Person kami:
- PIN BB: vipgoldenqq
- TELP: +855969008229
- PIN BB : vipgoldenqq
- WA : +855969008229

LINK G0LDENQQ:

- VIPGOLDENQQ,ONLINE
- VIPGOLDENQQ,INFO
- VIPGOLDENQQ,ORG
Ditunggu kehadirannya bosku !


???  www.VIPGOLDENQQ.org  ???


0 komentar:

Posting Komentar